Pages

Thursday, April 5, 2012

PERADABAN ASIA AFRIKA

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Peradaban Asia/Afrika Lembah Kuning Cina Kuno”
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Sejarah di SMA Negeri 3 Slawi.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada :
1. Bapak Drs. Herbisono Selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Slawi serta segenap jajarannya yang telah memberikan kemudahan-kemudahan baik berupa moril maupun materiil selama mengikuti pendidikan di SMA Negeri 3 Slawi.
2. Ibu Enny Soefariaty selaku Wali Kelas X-8 SMA Negeri 3 Slawi.
3. Ibu Nurnaeni Riyawati selaku Guru Mata Pelajaran yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pkiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini
4. Rekan-rekan semua di Kelas X SMA Negeri 3 Slawi.
5. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah.






DAFTAR ISI
1. Kata Pengantar ...................................................................................... 1
2. Daftar Isi .................................................................................................. 2
3. Lembah Sungai Kuning/Cina Kuno ………………………………………………………. 3
4. Pertanian ………………………………………………………………………………………….... 4
5. Filsafat ………………………………………………………………………………………………… 4
6. Kebudayaan …………………………………………………………………………………………. 5
7. Kepercayaan ……………………………………………………………………………………….. 6
8. Pemerintahan ……………………………………………………………………………………… 6
9. Ilmu Pengethuan …………………………………………………………………………………. 9
10. Aksara …………………………………………………………………………………………………. 9
11. Bahasa ………………………………………………………………………………………………… 9
12. Teknologi ……………………………………………………………………………………………. 9
13. Kalender …………………………………………………………………………………………….. 10
14. Geografis ……………………………………………………………………………………………. 10
15. Tembok Besar Cina …………………………………………………………………………….. 10
16. Kuil …………………………………………………………………………………………………….. 10
17. Istana …………………………………………………………………………………………………. 11
18. Seni Kerajinan …………………………………………………………………………………….. 11











Peradaban Asia / Afrika
Lembah Sungai Kuning/ Cina Kuno
Peradaban Lembah Sungai Kuning adalah peradaban bangsa Cina yang muncul di lembah Sungai Kuning (Hwang Ho atau yang sekarang disebut Huang He). Sungai Hwang Ho disebut sebagai Sungai Kuning karena membawa lumpur kuning sepanjang alirannya. Sungai ini bersumber dari Pegunungan Kwen-Lun di Tibet dan mengalir melalui daerah Pegunungan Cina Utara hingga membentuk dataran rendah dan bermuara di Teluk Tsii-Li, Laut Kuning. Pada daerah lembah sungai yang subur inilah kebudayaan bangsa Cina berawal. Dalam sejarah, daerah tersebut menyulitkan masyarakat Cina kuno untuk melaksanakan aktivitas hidupnya karena terjadinya pembekuan es di musim dingin dan ketika es mulai mencair akan terjadi banjir serta air bah. Berbagai kesulitan dan tantangan tersebut mendorong bangsa Cina untuk berpikir dan mengatasinya dengan pembangunan tanggul raksasa di sepanjang sungai tersebut.

Sungai Kuning merupakan sungai ibunda bagi bangsa China. Disebabkan iklim global semakin panas, pada beberapa tahun yang lalu, keadaan resapan air dan hakisan tanah semakin teruk di kawasan punca Sungai Kuning, kemerosotan padang rumput, kepupusan tumbuh-tumbuhan mengakibatkan resapan air dan hakisan tanah menjadi lebih serius, jumlah air dari punca Sungai Kuning semakin kurang dan sistem ekologi semakin teruk. Akan tetapi, ekologi punca Sungai Kuning mula dipulih baik.
Melalui usaha selama lebih tiga tahun, kadar litupan tumbuh-tumbuhan di kawasan punca Sungai Kuning telah meningkat, jumlah air di sungai dan tasik bertumbuh dan sistem ekologi mula dipulih baik.
Sejak tahun 1980-an, di hulu Sungai Kuning, air sungai itu menjadi kering selama beberapa bulan setiap tahun. Jumlah aliran air purata setiap tahun berkurang 22.7%. beberapa tasik di kawasan hulu Sungai Kuning telah menjadi kering.
Kaunti Maduo Provinsi Qinghai di barat laut China merupakan punca Sungai Kuning. Pada masa dahulu terdapat sebanyak lebih 4000 tasik di sana. Pada Julai tahun 2004, wartawan yang mengambil liputan di kaunti tersebut mendapati bahawa 90% tasik di sana telah menjadi kering, padang rumput yang luas di sana telah menjadi tanah tandus.
Baru-baru ini, wartawan sekali lagi pergi ke padang rumput di Kaunti Maduo dan mendapati lebih 30 ekor keldai liar Tibet dan antelop Tibet. Antaranya, 5 ekor keldai liar Tibet sedang makan rumput di tempat yang hanya sejauh 200 meter daripada rumah menggembala. Selain itu, burung liar sedang bersantai di tasik.
Pegawai yang bertanggung jawab atas urusan hidrologi kaunti Maduo Jawatankuasa Sumber Air Sungai Kuning Liang Haiqing memberitahu wartawan bahawa data pengukuran telah menunjukkan bahawa jumlah turun hujan di kawasan punca Sungai Kuning mula bertumbuh, paras air Sungai Kuning mula naik tinggi.
Pada masa ini, disebabkan jumalah air Sungai Kuning tidak cukup, stesen penjanaan elektrik Heyuan di Kaunti Maduo terpaksa menghentikan penjanaan elektrik sejak Januari tahun 2003. Seiring dengan pertambahan jumlah air Sungai Kuning, stesen tersebut beroperasi pula.
Wartawan dimaklumkan bahawa tasik yang kering di kawasan tersebut juga telah menakung air pula, tasik yang menakung air itu telah mencatat lebih 3800.
Naib Ketua Kaunti Maduo ZhaLuo berkata bahawa sejak tahun 2003, kerajaan kaunti itu mula melaksanakan dasar menghentikan penggembalaan supaya padang rumput dipulihkan, melindungi ekologi di kawasan punca tiga sungai, memindahkan penghuni, membenihkan awan untuk membuat hujan buatan dan lain-lain, dengan berbuat demikian, keadaan ekologi kaunti Maduo mula dipulih baik.
Wartawan dimaklumkan dari Jabatan Pengukuran China bahawa projek pengawasan penderiaan jauh terhadap keadaan ekologi di kawasan punca tiga sungai China telah beroperasi di bandar Xining Provinsi Qinghai baru-baru ini.
Pegawai berkenaan Jabatan Pengukuran China memaklumkan bahawa projek tersebut akan menjadi platform amaran awal dan pengawasan yang bersepadu selain pengawasan bencana alam dan pengawasan persekitaran.
Sumber alam adalah amat penting bagi kehidupan setiap orang. Perlindungan alam sekitar merupakan tanggungjawab setiap orang di seluruh dunia

Pertanian
Pada bagian hilir dari Sungai Kuning, terdapat dataran rendah Cina yang subur dan merupakan pusat kehidupan bangsa Cina. Masyarakat Cina umumnya bercocok tanam gandum, padi, teh, jagung, dan kedelai. Kegiatan pertanian Cina Kuno memang sudah dikenal sejak zaman Neolitikum (± 5000 SM) dan tanaman pangan utama yang ditanam adalah padi. Pada zaman perunggu, prioritas pokok dalam pertanian rakyat Cina adalah padi, teh, kacang kedelai, dan rami. Kegiatan pertanian mengalami kemajuan pesat dalam pemerintahan Dinasti Qin (221-206 SM). Di masa itu, masyarakat Cina telah menerapkan sistem pertanian yang intensif dengan penggunaan pupuk, irigasi yang baik, dan perluasan lahan gandum.

Filsafat
Pada masa pemerintahan Dinasti Chou, filsafat di Cina mengalami perkembangan. Pada masa itu lahir tiga ahli filsafat Cina, antara lain, sebagai berikut :
1. Lao Tse
Ajaran Lao Tse tercantum dalam bukunya "Tao Te Ching". Lao Tse percaya bahwa ada semangat keadilan dan kesejahteraan yang kekal dan abadi, yaitu bernama Tao. Ajaran - Lao Tse disebut dengan Taoisme. Taoisme mengajarkan orang supaya menerima nasib. Menurut ajaran ini, suka dan duka adalah sama saja. Oleh karena itu, seorang penganut Taoisme dapat memikul suatu penderitaan dengan hati yang tidak terguncang.
2. Kung Fu Tse
Menurut ajaran Kung Fu Tse, Tao adalah sesuatu kekuatan yang mengatur segala-galanya dalam alam semesta ini sehingga tercapai keselarasan. Manusia merupakan bagian dari masyarakat yang bagian dari alam semesta, maka tata cara hidup manusia diatur oleh Tao. Oleh karena itu, setiap orang harus menyesuaikan diri dengan Tao, agar dalam kehidupan masyarakat terdapat keselarasan dan keseimbangan. Penganut aliran ini percaya bahwa segala bencana yang terjadi di muka bumi ini karena manusia menyalahi aturan Tao. Ajaran Kung Fu Tse meliputi bidang pemerintahan dan keluarga.
3. Meng Tse
Ajaran Meng Tse merupakan kelanjutan dari ajaran Kung Fu Tse. Meskipun demikian ajaran Meng Tse bertentangan dengan Kung Fu Tse. Meng Tse tidak memberikan pelajaran kepada kaum bangsawan, tetapi memberikan pengetahuan kepada rakyat jelata. Menurutnya rakyatlah yang terpenting dalam suatu negara. Apabila raja bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat, maka tugas para menteri untuk memperingatkannya. Apabila raja mengabaikannya peringatan-peringatan itu para menteri wajib menurunkan raja dari tahtanya.

Kebudayaan
Masyarakat Cina kuno telah mengenal tulisan sejak 1500 SM yang ditulis pada kulit penyu atau bambu. Pada awalnya huruf Cina yang dibuat sangat sederhana, yaitu satu lambang untuk satu pengertian. Pada masa pemerintahan Dinasti Han, seni sastra Cina kuno berkembang pesat seiring dengan ditemukannya kertas. Ajaran Lao Zi, Kong Fu Zi, dan Meng Zi banyak dibukukan baik oleh filsuf itu sendiri maupun para pengikutnya. Pada masa pemerintahan Dinasti Tang, hidup dua orang pujangga terkemuka yang banyak menulis puisi kuno, yaitu Li Tai Po dan Tu Fu. Selain berupa sastra, kebudayaan Cina yang muncul dan berkembang di lembah Sungai Kuning adalah seni lukis, keramik, kuil, dan istana. Perkembangan seni lukis terlihat dari banyaknya lukisan hasil karya tokoh ternama yang menghiasi istana dan kuil. Lukisan yang dipajang umumnya berupa lukisan alam semesta, lukisan dewa-dewa, dan lukisan raja yang pernah memerintah. Keramik Cina merupakan hasil kebudayaan rakyat yang bernilai sangat tinggi dan menjadi salah satu komoditi perdagangan saat itu. Rakyar Cina menganggap bahwa kaisar atau raja merupakan penjelmaan dewa sehingga istana untuk sang raja dibangun dengan indah dan megah. Hasil kebudayaan Cina yang sangat terkenal hingga saat ini adalah Tembok Besar Cina yang dibangun pada masa Dinasti Qin untuk menangkal serangan dari musuh di bagian utara Cina. Kaisar Qin Shi Huang menghubungkan dinding-dinding pertahanan yang telah dibangun tersebut menjadi tembok raksasa dengan sepanjang 7000 km.

Kepercayaan
Sebelum ajaran Kong Fu Zi dan Meng Zi, bangsa Cina menganut kepercayaan kepada dewa-dewa yang dianggap memiliki kekuatan alam. Dewa-dewa yang menerima pemujaan tertinggi dari mereka adalah Feng-Pa (dewa angin), Lei-Shih (dewan angin taufan yang digambarkan sebagai naga besar), T'sai-Shan (dewa penguasa bukit suci), dan Ho-Po. Menurut kepercayaan Cina kuno, dunia digambarkan sebagai sebuah segi empat yang di bagian atasnya ditutupi oleh 9 lapisan langit. Di tengah-tengah dunia itulah terletak daerah yang didiami bangsa Cina yang disebut T'ien-hsia. Daerah di luar T'ien-hsia dianggap sebagai daerah kosong tempat tinggal para hantu dan Dewi Pa (penguasa musim semi).

Pemerintahan.
Dalam kehidupan kenegaraan Cina kuno, ada dua macam sistem pemerintahan yang dianut yaitu feodal dan unitaris. Dalam sistem pemerintahan feodal, kaisar tidak menangani langsung urusan kenegaraan karena kedudukan kaisar bersifat sakral. Kaisar dianggap sebagai utusan atau anak dewa langit sehingga tidak pantas mengurusi politik praktis. Sedangkan pada sistem pemerintahan unitaris, kaisar berkuasa mutlak dalam pemerintahan sehingga kaisar berhak campur tangan dalam semua politik praktis. Sejarah mencatat terdapat banyak dinasti yang membangun Cina menjadi bangsa besar, di anataranya adalah Dinasti Shang, Dinasti Chou, Dinasti Qin, Dinasti Han, dan Dinasti Tang. Dinasti Shang (Hsia) merupakan dinasti tertua di Cina walaupun tidak banyak peninggalan tertulis mengenai dinasti ini. Berdasarkan cerita rakyat Cina kuno, pada masa ini telah berkembang sistem kepercayaan terhadap Dewa Shang-Ti. Dinasti Chou adalah dinasti ketiga di Cina dan pada masa ini diterapkan prinsip feodalisme dengan pembagian kekuasaan pemerintahan Pemerintah pusat yang dipimpin kaisar dibagi menjadi daerah-daerah pemerintahan yang dipimpin oleh raja bawahan Pada masa pemerintahan Dinasti Qin, sistem tersebut berubah karena Raja Cheng yang bergelar Qin Shi Huang membentuk Cina menjadi negara kesatuan yang hanya diperintah oleh satu orang pemimpin. Dalam pemerintahan Qin Shi Huang, dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan Cina berkembang. Sayangnya saat beliau meninggal terjadi kekacauan karena perebutan kekuasan yang pada akhirnya berhasil diatasi oleh Liu-Pa. Liu-Pa mendirikan Dinasti Han yang mencapai kejayaannya pada masa pemerintahan Han Wudi. Salah satu dinasti yang terpenting dalam sejarah Cina adalah Dinasti Tang karena Cina berhasil memperluas wilayah kekuasaannya, mencapai kejayaan dengan kehidupan masyarakat yang makmur dan sejahterah, serta berkembangan kesenian dan kebudayaan Cina kuno.



Dinasti-dinasti yang pernah berkuasa pada zaman Cina Kuno, antara lain, sebagai berikut.
1. Dinasti Shang (1300-1027 SM)
Menurut penelitian sejarah Dinasti Shang merupakan dinasti yang kali pertama memerintah Cina. Dinasti Shang beribu kota di Yin Chu (An-Yang). Kaisar Shang memerintah sebagai raja imam (Priest King) dengan membagl-bagi kekuasaannya dalam 30 wilayah yang diperintah oleh raja-raja bawahan.
2. Dinasti Chou (1027-221 SM)
Pemerintahan Dinasti Chou bersifat feodalisme. Pemerintahan langsung berada di bawah kekuasaan kaisar, pemerintah daerah dipegang oleh para pembantu kaisar yang menguasai daerah-daerah atas nama kaisar yang disebut raja vazal. Pada zaman Dinasti Chou muncul tokoh-tokoh filsatat ternama Cina seperti Lao Tse, Kung Fu Tse, dan Meng Tse. Pada zaman kekuasaan dinasti Chou ini muncul tokoh-tokoh filsafat yang memiliki peranan penting dalam perkembangan kehidupan rakyat Cina hingga kini, seperti Lao Tse dan Kong Fu Tse.
Dinasti ini didirikan oleh raja Cheng yang bergelar Shih Huang Ti.
Setelah Shih Huang Ti meninggal pada tahun 210 SM, para gubernur dari tiap-tiap provinsi berusaha untuk merebut kekuasaan tertinggi di Cina. Dalam keadaan kacau itu, Liu Pang muncul bersama pasukannya dan berhasil mengalahkan lawan-lawannya dan mengatasi kekacauan tersebut. Setelah berhasil menduduki tahta kekaisaran, selanjutnya Liu Pang mendirikan dinasti baru bernama Dinasti Han. Pada masa kekuasaan dinasti ini, ajaran Kong Fu Tse mulai diterapkan dan dikembangkan lagi.
3. Dinasti Chin (221-206 SM)
Pemerintahan Dinasti Chin berbentuk kesatuan, dengan raja pertama bernama Chin Shih Huang Ti. Pada masa pemerintahannya terjadi berbagai pembaruan, di antaranya penghapusan aturan-aturan feodalisme, penghapusan sistem raja vazal, pembentukan provinsi, dan pengangkatan gubernurnya. Untuk membendung serangan bangsa luar dari utara (bangsa Shiung Nu), Dinasti Chin membangun "Tembok Besar”Cina.
4. Dinasti Han (206 SM-220 M)
Dinasti Han didirikan oleh Liu-Pang dan mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan Kaisar Han Wu Ti. Kerajaan Cina meliputi Asia Tengah, Korea, Manchuria Selatan, Anam, Sinkiang. Pada masa ini dibangun jalan sutra yaitu jalan yang menghubungkan Cina dengan Asia Tengah, Kashmir, bahkan sampai ke Asia Barat bertemu dengan jalur Romawi. Dinasti Han mencapai masa kejayaannya di bawah pemerintahan kaisar Han Wu Ti. Kerajaan Cina meliputi Asia Tengah, Kore, Mansyuria Selatan, Anam, Sinking.
Setelah kaisar Han Wu Ti meninggal pada tahun 87 M, Dinasti Han mengalami kemunduran dan akhirnya runtuk pada tahun 221 M. ketika terjadi kekacauan bangsa tartar menyerang Cina, dan akhirnya sebagian negeri Cina dapat dikuasainya. Namun pada abad ke-7 M negeri Cina berhasil dipersatukan kembali di bawah pemerintahan kaisar-kaisar dari Dinasti T’ang.
5. Zaman Enam Dinasti (220-589 M)
Pada zaman ini agama Buddha berkembang di Cina. Banyak pandeta atau biksu Cina yang pergi belajar ke India, di antaranya Fa-Hien. Fa-Hien menuliskan kisah perjalanannya dalam buku yang berjudul Fu Kuo Chi. Muncul pula seni bangunan untuk pagoda dan kuil Buddha yang bergaya Cina.
6. Dinasti T'ang (627-907 M)
Dinasti T'ang merupakan salah satu dinasti terpenting di negeri Cina. Dinasti T'ang didirikan oleh Li Shih Minh, kemudian terkenal dengan Kaisar T'ang Tai Tsung. Ibu kota Dinasti T'ang ditetapkan Sian Fu. Dari ibu kotanya tersebut kaisar menjalankan pemerintahan yang dibantu oleh pegawai-pegawai istana yang diangkatnya.
Pada zaman Dinasti T'ang, seni sastra berkembang. Penyair Cina yang terkenal pada zaman ini adalah Li Tai Po dan Tu Fu.
Pada zaman Dinasti T'ang, agama Nasrani dan Islam mulai masuk ke Cina melalui Asia Tengah. Kedua agama itu masuk ke Cina melalui hubungan perdagangan. Hal itu terjadi mengingat jauh sebelum Dinasti T'ang, negeri Cina telah menjalin hubungan perdagangan dengan bangsa-bangsa di Asia Barat. Kerajaan T’ang didirikan oleh Li Shih Min yang terkenal dengan nama Kaisar T’ang T’ai Tsung. Ia memperluas wilayah kekuasaannya ke luar negeri Cina seperti selatan menguasai Ton-kin, Annam dan Kamboja. Ke sebelah barat menguasai Persia dan laut Kaspia. Di bawah kekuasaan T’ang T’ai Tsung, dinasti T’ang mencapai masa kejayaannya. Pada bidang seni syair dan seni lukis terdapat seniman-seniman yang terkenal seperti Li Tai Po, Tu Fu, dan Wang Wei.
Tindakan-tindakan kaisar T’ang T’ai Tsung yang menarik perhatian rakyatnya adalah sebagai berikut:
• Dikeluarkannya undang-undang yang mengatur pembagian tanah.
• Membuat peraturan-peraturan pajak.
• Membagi Kerajaan Cina menjadi 10 Provinsi.
Pada abad ke-10 M, dinasti T’ang runtuh dan negeri Cina kembali mengalami kekacauan dan silih berganti raja-raja memerintah. Baru pada tahun 960 kekacauan ini berhasil diatasi dan selanjutnya berdiri Dinasti Sung.
7. Dinasti Sung (960-1279 M)
Pada abad ke-10 M, Dinasti T'ang runtuh dan negeri Cina kembali mengalami kekacauan dan silih berganti raja-raja memerintah. Baru pada tahun 960 M kekacauan ini berhasil diatasi dan seianjutnya berdiri Dinasti Sung.
Pada zaman Dinasti Sung, filsafat, sastra, dan seni maju dengan pesat. Filsafat Neo Konfusianisme lahir pada zaman ini. Filsafat ini merupakan ajaran Kung Tse yang telah menerima pengaruh Taoisrne dan Buddhisme.
Ilmu pengetahuan
Masyarakat Cina kuno memiliki banyak ahli astronomi (ilmu perbintangan) yang dapat membantu masyarakat dalam pembuatan sistem penanggalan. Berkembangan ilmu astronomi merupakan dasar dari berbagai aktivitas kehidupan bangsa Cina karena sistem pertanian, pelayaran, dan usaha lainnya memerlukan informasi tentang pergantian dan perputaran musim.

Aksara
Cina sudah mengenal aksara sejak Dinasti Shang. Aksara Cina yang berbentuk pictograph ini termasuk jenis aksara ideograph (aksara iambang benda). Aksara Cina ditulis di atas kulit penyu dan tulang. Aksara gambar benda (ideograph) ini semula ditulis dan digambar untuk kepentingan ramal-meramal, karena bangsa Cina sejak zaman dahulu suka dengan ramalan.
Pada zaman Dinasti Chou, aksara Cina ditulis pada potongan bambu. Cara menuliskannya adalah dari atas ke bawah. Sekitar tahun 105 M, pada masa Dinasti Han ditemukan teknik pembuatan kertas yang dibuat dari campuran bubur kayu dan lem. Sehingga aksara Cina kemudian ditulis di atas kertas. Penemu tersebut bernama Tsai Lun. Adapun pada zaman Dinasti T'ang ditemukan teknik cetak (untuk mencetak buku dan kalender).

Bahasa
Masyarakat Cina sudah mengenal tulisan, yaitu tulisan gambar. Tulisan gambar itu merupakan sebuah lambang dari apa yang hendak ditunjukkan. Tulisan itu merupakan salah satu sarana komunikasi. Untuk memupuk rasa persatuan dan rasa persaudaraan, pada permulaan abad ke-20 dikembangkan pemakaian bahasa persatuan, yaitu bahasa Kuo-Yu.

Teknologi
Keramik merupakan ciri khas dari hasil karya masyarakat Cina. Pembuatan benda-benda dari keramik itu mengandung jiwa seni, karena pada benda-benda keramik terdapat berbagai macam bentuk hiasan, seperti guci keramik yang dihias dengan seekor ular naga atau dihias dengan gambar-gambar hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Sejak zaman dahulu bangsa Cina sangat ahli membuat keramik (gerabah), porselen, kain sutra, kertas dari kayu, benda-benda dari perunggu dan mesiu. Bangunan-bangunan istana, rumah, dan tembok kota dibuat dari batu bata.
Kalender
Sejak Dinasti Shang, di Cina sudah dikenal sistem kalender. Kalender Cina membagi 1 tahun menjadi 12 bulan. Satu bulan terdiri atas 29/30 hari. Perhitungannya mengikuti peredaran bulan. Berkaitan dengan kaiender, dikenal pula astronomi (ilmu perbintangan), astrologi (ramalan perbintangan), serta shio, keberuntungan, dan feng-shui.

Geografis
Sungai Kuning atau Hwang-Ho bersumber di daerah pegunungan Kwen-Lun di Tibet. Setelah melalui daerah pengunungan Cina Utara, sungai panjang yang membawa lumpur kuning itu membentuk dataran rendah Cina dan bermuara di Teluk Tsii-Li di Laut Kuning. Sedang di dataran tinggi sebelah selatan mengalir Sungai Yang Tse Kiang yang berhulu di Pegunungan Kwen-Lun (Tibet) dan bermuara di Laut Cina Timur.

Tembok Besar Cina
Tembok Besar Cina (The Great Wall of China) dibangun pada masa pemerintahan Dinasti Chin. Namun, sebelum dinasti Chin berkuasa di Cina, sebenarnya di daerah Cina utara sudah dibangun dinding terpisah untuk menangkal serangan yang dilakukan oleh suku di sebelah utara Cina. Pada masa pemerintahan kaisar Shih Huang TI, dinding-dinding itu dihubungkan menjadi tembok raksasa yang panjangnya mencapai 7000 kilometer dan tingginya 16 meter serta lebarnya 8 meter. Pada jarak tertentu didirikan benteng pertahan yang dijaga ketat oleh pasukan Cina. Tembok raksasa ini dibangun dalam waktu 18 abad lamanya dan selesai pada masa kekuasaan Dinasti Ming (abad ke-17 M).

Kuil

Salah satu kuil yang terkenal di Cina bernama Kuil Dewa Beijing. Terbuat dari batu pualam yang dikelilingi tiga pelataran yang amat indah serta di bagian tengah terdapat tangga yang terbuat dari batu pualam pilihan. Atap bangunan dibuat berlapis tiga.

Istana

Istana kaisar atau raja Cina dibangun dengan sangat megah dan indah. Tujuannya sebagai tanda penghormatan terhadap raja atau kaisar.

Seni kerajinan
1. SeniLukis

Perkembangan seni lukis sangat pesat, bahkan lukisan-lukisan hasil karya dari tokoh-tokoh ternama menghiasi dinding tembok istana atau kuil-kuil.
2. Keramik

Keramik merupakan ciri khas dari hasil karya masyarakat Cina. Keramik-keramik ini memiliki nilai sangat tinggi dan bahkan menjadi barang yang diperdagangkan oleh masyarakat Cina

No comments:

Post a Comment

Followers